Rabu, 17 April 2019

Khasiat PDO untuk Kesehatan



Khasiat PDO KAPSUL
 PURE DEEP OCEAN (PDO) KAPSUL, adalah makanan suplement kesehatan dari sejenis minyak ikan yang hidup di laut yang dalam (DEEP OCEAN), diolah secara murni (PURE) alamiah, hygienis dan bermutu, tanpa bahan kimia sehingga dapat dikonsumsi oleh segala umur.
PURE DEEP OCEAN (PDO) mengandung Asam Lemak Essential (EFA) yang terdiri dari Omega-3 (EPA, DHA, dan ALA), Omega-6 (LA dan GLA, Omega-7 dan Omega-9 (OA) yang dikenal mempunyai peran dalam:

1. METABOLISME
Meningkatkan proses metabolisme tubuh, memperlancar sirkulasi darah & proses fisiologi (seperti kesemutan).
Menurunkan kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida.
Mengurangi kelebihan jaringan lemak, sehingga membantu proses penurunan berat badan.

2. SISTEM KARDIOVASKULER
Mencegah serangan jantung dan stroke.
Mencegah penggumpalan darah abnormal yang mengakibatkan sumbatan pembuluh darah diseluruh tubuh.
Menurunkan hipertensi dan mencegah atherosclerosis (kekakuan pada dinding arteri).

3. SISTEM IMUNITAS
Meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Baik untuk detokfikasi & sebagai anti bakteri serta anti virus.
Mempercepat masa penyembuhan pasien pasca operasi.

4. SEL
Meningkatkan suplay oksigen kepada sel-sel di tubuh.
Membentuk sel-sel baru di seluruh tubuh.
Dibutuhkan oleh sel-sel saraf dan otak dalam menjalankan fungsinya secara maksimal seperti daya ingat, berpikir, konsentrasi dll.
Menghambat dan mematikan sel-sel kanker.
Sebagai antioksi dan alamiah untuk melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh.

5. SISTEM SARAF
Menjaga kesehatan sistem saraf.
Melindungi otak dari toksik (terutama pasca stroke).
Mengatasi kelemahan serabut saraf.
Mengatasi depresi pasca melahirkan.

6. MATA
Menjaga kesehatan mata secara menyeluruh.
Mengoptimalkan fungsi retina yang bermanfaat untuk penglihatan.

7. SISTEM PERNAFASAN
Mencegah bronchitis dan asma.
Mencegah penyakit paru-paru.

8. SENDI
Memelihara kesehatan sendi dan tulang.
Mengatasi sakit/nyeri akibat arthritis, asteoarthitis dan osteoporosis.

9. KULIT
Menjaga kesehatan dan kecantikan kulit serta rambut. Menambah elastisitas dan kehalusan kulit (menunda proses penuaan dini).

10. SISTEM REPRODUKSI
Mengatasi masalah PMS (Sakit Menjelang Mentruasi). Mengatasi gangguan menstruasi.
Meningkatkan fungsi reproduksi.
Menyuburkan kandungan bagi yang belum mempunyai keturunan. Mengatasi kekeringan organ kewanitaan yang menyertai menopause.
Mengatasi gangguan prostat.

11. MASA KEHAMILAN
Mengoptimalkan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta menjaga pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai pada bayi & anak-anak. Sebagai nutrisi dalam perkembangan prenatal. Membantu perkembangan otak bayi.

12. MENCEGAH RESIKO PENYAKIT JANTUNG SEPERTI:
Hipokolesterolmia (kolesterol yang tinggi)
Obesitas (kegemukan) Anti agregator (pembekuan/ penyumbatan pembuluh darah)

13. MENCEGAH PENYAKIT DEGENERATIF
Menyembuhkan penyakit diabetes militus dan menormalkan Gula darah. Asam urat, Hepatitis,
Kanker Payudara.Kanker Rahim, Mium dan Kista.
Kanker Hati. Parkinson, Tekanan darah tinggi, Tekanan darah rendah, Asma, Jantung koroner, Stroke, Jantung bengkak/ bocor. Leukimia, Vertigo dan lainnya.



Revolusi Industri 4.0










BAB I

PENDAHULUAN


Revolusi biasanya diartikan sebagai suatu perubahan yang terjadi secara cepat, perombakan, pembaharuan yang radikal, mengganti tatanan lama menjadi tatanan baru dari kehidupan masyarakat. Namun revolusi lebih sering diartikan orang sebagai suatu pemberontakan. Revolusi biasanya didahului oleh adanya evolusi melalui proses yang cukup matang. Meskipun antara revolusi dan evolusi memiliki pengertian yang berbeda namun antara keduanya sulit dipisahkan.
Revolusi sering juga dilukiskan sebagai suatu perubahan mendasar yang dapat berakibat mempengaruhi pola pikir masyarakat atau rakyat, kehidupan, dan cara-cara menata pemerintahan. Revolusi industri memicu tibulnya berbagai peristiwa yang menjadikan manusia mengerti arti human nature dan lingkungan masyarakat.
Terjadi berbagai perubahan dalam industri barang-barang dan dalam perdagangan selama tahun 1700 yang mengantarkan pada peristiwa revolusi. Revolusi industri menghasilkan cara-cara menggunakan metode-metode produksi dan pola-pola baru dalam kehidupan ekonomi. Pada revulusi industri, perubahan tidak hanya terjadi pada aspek industri, namun juga mengubah kehidupan masyarakat di berbagai aspeknya. Revolusi industri diwarnai oleh berbagai perubahan. Perubahan cara kerja yang radikal dari penggunaan tenaga manusia menjadi cara kerja dengan tenaga mesin yang bekerja secara mekanis.  Dengan ini dimulailah zaman mesin yang memberi sumbangan positif maupun negatif  bagi masyarakat.

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.      Bagaimana tantangan di era industri 4.0?
2.      Apa saja skill yang dibutuhkan bersaing di era industri 4.0?

1.3       TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

            Penulisan ini memilki tujuan sebagai berikut:
1.      Kita bisa mengetahui tantangan di era industri 4.0
2.      Mengatahui skill yang dibutuhkan untuk dapat bersaing di era industri 4.0
Manfaat dari penulisan makalah revolusi industri 4.0 memberi pemahaman yang lebih kapada semua pembaca. Dimulai dari tantangan di era revolusi sampai skill yang di butuhkan.

1.4       METODOLOGI

                                    Metode yang digunakan dalam pengumpulan data karya ilmiah yang berjudul “BERSAING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0” ini adalah metode penelitian deskriptif


BAB II

LANDASAN TEORI


2.1       REVOLUSI INDUSTRI 4.0


                        2.1.1    PENGERTIAN        

Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif.

            2.1.2    SEJARAH

Industrialisasi dunia dimulai pada akhir abad ke-18 dengan munculnya tenaga uap dan penemuan kekuatan alat tenun, secara radikal mengubah bagaimana barang-barang diproduksi. Seabad kemudian, listrik dan jalur perakitan memungkinkan produksi massal. Pada 1970-an, revolusi industri ketiga dimulai ketika kemajuan dalam otomatisasi bertenaga komputer memungkinkan kita memprogram mesin dan jaringan.
Hari ini, revolusi industri keempat mengubah ekonomi, pekerjaan, dan bahkan masyarakat itu sendiri. Di bawah pengertian apa itu Industri 4.0, banyak teknologi fisik dan digital yang digabungkan melalui analitik, kecerdasan buatan, teknologi kognitif, dan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan perusahaan digital yang saling terkait dan mampu menghasilkan keputusan yang lebih tepat.
Perusahaan digital dapat berkomunikasi, menganalisis, dan menggunakan data untuk mendorong tindakan cerdas di dunia fisik. Singkatnya, revolusi ini menanamkan teknologi yang cerdas dan terhubung tidak hanya di dalam perusahaan, tetapi juga kehidupan sehari-hari kita.



BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1       ELEMEN INDUDTRI 4.0




                                    Seperti pada penjelasan definisi Industri 4.0 sebagai lanjutan dari industri 3.0 yang menambahkan instrumen konektivitas untuk memperoleh dan mengolah data, otomatis perangkat jaringan, IoT, big data analytics, komputasi awan dan keamanan cyber merupakan komponen utama dalam industri 4.0.
                        Perangkat konektivitas tersebut dihubungkan pada perangkat fisik industri. Tujuannya adalah untuk menerima dan mengirim data sesuai perintah yang ditentukan, baik secara manual maupun otomatis berdasar keecerdasan buatan.
Perangkat IoT pada Industri 4.0 dikenal dengan IIoT atau Industrial Internet of Things, yang sebelumnya sangat berguna untuk monitoring secara internal.
Dalam konsep industri 4.0, perangkat IoT tersebut dapat terhubung ke jaringan WAN melalui lingkungan cloud. Sampai di lingkungan cloud, data dapat diproses dan di sebar ke pihak lain. Disini memerlukan otomatisasi dan orkestrasi pada lingkungan hybrid cloud. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pendekatan DevOps yang memakai sistem kontainerisasi untuk memudahkan pengembang dan pihak operasional untuk terus meningkatkan performa dan layanan.

                                    Ketika berhadapan dengan sesuatu yang sangat luas, ada gunanya untuk memeriksa bagaimana hal itu dapat memengaruhi elemen tertentu, kita dapat konsentrasikan pada empat hal:

1.      MASYARAKAT
Para eksekutif tampaknya melihat teknologi tanpa rasa takut, sebagai equalizer hebat yang akan memberikan lebih banyak akses ke pendidikan, pekerjaan, atau pembiayaan di berbagai geografi dan kelompok sosial yang berbeda.
Dan sebagian besar eksekutif melihat bisnis — baik publik (74 persen) dan swasta (67 persen) —sebagai yang paling berpengaruh pada bagaimana Industri 4.0 akan membentuk masyarakat, bersama dengan dukungan pemerintah.
Namun banyak eksekutif tidak percaya organisasi mereka sendiri memegang kendali atas isu-isu seperti pendidikan dan pembelajaran bagi karyawan, kelestarian lingkungan, atau mobilitas sosial dan geografis. Kesenjangan ini digemakan oleh harapan Milenium, yang percaya bisnis multinasional tidak sepenuhnya menyadari potensi mereka untuk meringankan tantangan terbesar masyarakat.

2.      STRATEGI
Bahkan saat para pemimpin mengenali perubahan yang ditunjukkan oleh Perindustrian 4.0, banyak yang tetap fokus pada operasi bisnis jangka pendek secara tradisional. Peluang jangka panjang dapat menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan langsung dan tidak langsung mereka.
Sebuah penelitian menemukan bahwa 57 persen responden CxO (tingkatan eksekutif) menempatkan pengembangan produk bisnis sebagai masalah utama mereka, dengan peningkatan produktivitas sebesar 56 persen.
Sementara isu-isu ini pas dengan beberapa elemen Industri 4.0, mereka tetap mengandalkan cara tradisional yang mungkin tidak menangkap janji revolusi 4.0 ini.
Industri 4.0 memerlukan pembelajaran berkelanjutan untuk:
·                 menggali sumber-sumber talenta,
·                 mencapai pasar yang kurang terlayani,
·                menawarkan alat prediksi untuk membantu meningkatkan proses   dan mengurangi risiko,
·                 menghubungkan rantai pasokan,
·                 memungkinkan sistem yang lebih lincah, dan banyak lagi.

3.      TEKNOLOGI
Revolusi industri keempat memegang janji teknologi digital dan fisik yang terintegrasi. Pendekatan ini dapat meningkatkan operasi organisasi, produktivitas, pertumbuhan, dan inovasi.
Namun alih-alih menggunakan teknologi digital untuk melakukan hal yang sama yang selalu mereka lakukan sebelumnya, hanya untuk perkara lebih cepat dan lebih baik. Padahal, banyak peneliti menemukan bahwa organisasi Industry 4.0 yang benar menggunakannya untuk membuat model bisnis baru.
Organisasi yang memperluas penggunaan teknologi Industri 4.0 untuk menyertakan pemasok, pelanggan, pekerja, mitra, dan pihak lain dalam ekosistem mereka dapat menemukan manfaat yang lebih transformatif.
Masalahnya dimana ? Menurut sebuah survei, hanya 20 persen dari CxO yang menganggap organisasi mereka sangat siap untuk menangani bisnis dan model pengiriman baru ini. Dan, kurang dari 15 persen percaya bahwa mereka sangat siap untuk teknologi pintar dan otonom.

4.      TENAGA AHLI
Banyak eksekutif tampaknya tidak merasakan mendesaknya menangani tantangan masa depan, yakni tenaga trampi. Walau meskipun hanya seperempatnya sangat yakin mereka memiliki komposisi tenaga kerja yang tepat dan keahlian yang dibutuhkan untuk masa depan.
Ini dapat dijelaskan oleh temuan bahwa sebagian besar eksekutif percaya bahwa mereka melakukan semua yang mereka bisa, bahwa mereka dapat mengandalkan sistem pendidikan yang ada, dan bahwa karyawan mereka saat ini dapat dilatih kembali.
Sederhananya, mereka prihatin tetapi juga tidak percaya perubahan radikal diperlukan untuk akhirnya membawa mereka ke mana mereka harus pergi.
Meskipun secara historis teknologi menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada yang dihancurkan, pekerjaan yang baru diciptakan ini harus didorong oleh pengembangan tenaga kerja yang efektif.
                        Berikut beberapa tantangan yang ada dalam industri 4.0:
1.      TRANSFORMASI  INDUSTRI  : DISRUPTIVE EFFECT
Industri 4.0 berpotensi merusak industri lama, dan  menghasilkan industri baru dengan model bisnis baru.
2.      KETIMPANGAN  EKONOMI  : PLATFORM EFFECT
Semakin melebarnya ketimpangan ekonomi antara  pemilik modal dan tenaga kerja.
3.      PENGANGGURAN  MASSAL : AUTOMATION EFFECT
Di era Industri 4.0 semakin banyak pekerjaan manusia  yang tergantikan oleh robot (otomasi).

3.3       SKILL YANG DIPERLUKAN DIERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Untuk bersaing di era industri 4.0, ada beberapa skill yang di butuhkan, antara lain:

            3.3.1    HARD SKILL

1.      KEMAMPUAN INTERNET
Kemampuan untuk menghubungkan segala sesuatu pada  berbagai lini usaha dengan internet.
2.      KECERDASAN BUATAN
Kemampuan untuk mengembangkan dan menanamkan  suatu kecerdasan buatan pada suatu sistem.
3.      OTOMATISASI ROBOT
Kemampuan untuk mengotomasi dan mengoptimasi  suatu pekerjaan dengan menggunakan metode tertentu.
1.      PEMECAHAN MASALAH YANG KOMPLEKS
Identifikasi masalah, identifikasi penyebab, melihat  berbagai kemungkinan solusi.
2.      BERPIKIR KRITIS
Kemampuan untuk berpikir secara terperinci, realistis,  feasible, dan kognitif.
3.      KREATIF
Kemampuan untuk terus berinovasi, menemukan solusi  alternatif dari pemasalahan yang dihadapi.
4.      PEOPLE MANAGEMENT
Kemampuan untuk mengatur,memimpin dan  memberdayakan SDM secara tepat sasaran dan efektif.
5.      BERKORDINASI DENGAN ORANG LAIN
Kemampuan untuk kerjasama tim ataupun bekerja  dengan orang lain yang berasal dari luar tim.
6.      KECERDASAN EMOSIONAL
Kemampuan untuk mengatur, menilai, menerima, serta  mengontrol emosi dirinya dan orang lain.
7.      ORIENTASI LAYANAN
Keinginan untuk membantu dan melayani orang lain  sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan mereka.
8.      NEGOSIASI
Kemampuan berbicara, bernegosiasi, dan meyakinkan  orang untuk mencapai tujuan tertentu.
9.      COGNITIVE FLEXIBILITY
Kemampuan untuk mengombinasikan beberapa bidang  pengetahuan untuk menyelesaikan masalah.

Adapun kecerdasan yang di butuhkan di era koseptual, yaitu sebagai berikut:
1.      BUKAN HANYA FUNGSI TETAPI JUGA DESAIN
Jasa maupun karya tidak hanya tentang fungsional, tetapi  bisa memberikan nilai estetika yang menyentuh emosi
2.      BUKAN HANYA ARGUMEN TETAPI JUGA CERITA
Kesadaran akan diri dan menciptakan cerita jauh lebih efektif  dalam menyentuh emosi orang lain
3.      BUKAN HANYA FOKUS TETAPI JUGA SIMPONI
Kemampuan untuk mampu memandang gambaran besar dan  berkolaborasi dengan berbagai sumber daya yang ada
4.      BUKAN HANYA LOGIS TETAPI JUGA EMPATI
Kemampuan untuk mendengarkan, menghargai dan  merasakan apa yang dirasakan orang lain
5.      BUKAN HANYA KESERIUSAN TETAPI JUGA BERMAIN
"Keseriusan" akan melahirkan efisiensi, "Permainan" akan  melahirkan ide dan kreatifitas
6.      BUKAN HANYA AKUMULASI TETAPI JUGA MAKNA
Kemampuan dan kemauan untuk berinovasi yang memberikan  makna & manfaat secara sosial dan masyarakat

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN


4.1       SIMPULAN

Industri 4.0 bukan hanya sekedar jargon siap tidak siap. Pada kenyataannya, hingga saat ini.. Indonesia masih memerlukan transformasi infrastruktur IT, penegakkan kedaulatan data dan akhirnya undang-undang perlindungan data pribadi.
Disamping itu, pendidikan masyarakat perlu mulai di adaptasikan untuk memenuhi kebutuhan keahlian pada era industri 4.0. Indonesia lebih memerlukan modernisasi sektor agribisnis seperti pertanian, perkebunan dan peternakan.
Setelah itu, Indonesia dapat menggunakan teknologi IIoT dan sebagainya untuk mengoptimalkan rantai pasokan dan penghasil. Inilah hakikat dari Industri 4.0, harap tidak di politisir dan di sesatkan, agar benar-benar bermanfaat.

4.2       SARAN

Menurut kelompok kami, pertama untuk industri diharapkan betul-betul dihitung bahwa yang diotomatisasi itu mungkin untuk jenis pekerjaan yang berat dan melelahkan secara fisik, kedua kurikulum pendidikan diharapkan berisi yang hal praktis dibandingkan teoritis. Guru yang profesional dan inovatif juga perlu ditambah, demikian juga bahan ajar yang disusun sesuai usia, kemamapuan, dan kebutuhan siswa Ketiga lembaga pelatihan harus memiliki standar yang sama, satu sama lain dengan dukungan kerja sama industri. Materi pelatihannya harus disusun dengan melibatkan industri dan tidak hanya berbasis hard skill tetapi juga soft skill. Keempat pelatih yang dilibatkan dalam lembaga pelatihan harus dipastikan memiliki sertifikasi resmi dan mendapat pelatihan dari industri.


DAFTAR PUSTAKA



https://mobnasesemka.com/apa-itu-industri-4-0/