DINAMIKA
Dinamika merupakan
cabang ilmu fisika yang mempelajari penyebab benda bergerak. Ketika benda
bergerak akan dilihat apa yang menyebabkan benda tersebut bisa bergerak.
Benda
ini dapat bergerak tak lain karena ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Sehingga dalam dinamika kita akan mempelajari tentang gaya-gaya yang
menyebabkan benda bergerak, yang kemudian dituangkan dalam hukum-hukum Newton
tentang Gerak.
Hukum-Hukum
Newton
1.
Hukum I Newton
Jika
resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang
mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan
akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap.
Secara
matematis, Hukum I Newton dapat ditulis sebagai berikut :
Berlaku
pada saat :
-
Benda dalam keadaan diam
-
Benda sedang bergerak dengan kecepatan benda konstan (GLB).
-
Tepat akan bergerak
2.
Hukum II Newton
Percepatan
dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja
pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya.
Secara
matematis, Hukum II Newton dapat ditulis sebagai berikut :
Berlaku
pada saat :
-
Benda sedang bergerak dengan kecepatan benda berubah (GLBB).
Rumus
GLBB
3.
Hukum III Newton
Gaya-gaya
aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada masing-masing benda adalah sama besar
dan berlawanan arah.
Penekanan
pada hukum ini adalah adanya dua benda, dalam arti gaya aksi diberikan oleh
benda pertama, sedangkan gaya reaksi diberikan oleh benda kedua. Hukum ini dikenal
sebagai hukum aksi-reaksi, dan secara matematis dapat di tuliskan sebagai
berikut.
Jenis
– Jenis Gaya
1.
Gaya Berat (w)
Gaya berat adalah gaya yang dikerjakan oleh
percepatan gravitasi pada sebuah benda bermassa. Arah gaya berat selalu tegak
lurus ke bawah menuju pusat gravitasi.
Gaya
berat atau berat didefinisikan sebagai perkalian antara massa benda dengan
percepatan gravitasi.
Dari
persamaan di atas dapat dilihat bahwa besarnya berat suatu benda berbanding
lurus dengan percepatan gravitasi. Artinya jika percepatan gravitasi disuatu
tempat besar, maka berat benda akan menjadi besar pula.
Karena
gaya berat merupakan besaran vector, maka arah dari gaya berat ini akan selalu
menuju ke pusat bumi. Seperti dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Sebagai contoh benda yang dilemparkan ke atas pasti akan kembali
lagi ke tanah karena pengaruh gaya berat.
2.
Gaya Normal (N)
Gaya
normal adalah gaya yang timbul akibat adanya interaksi antara
partikel-partikel. Gaya normal umumnya terjadi pada dua benda yang bersentuhan
dan memiliki arah tegak lurus bidang sentuh. Pada benda yang digantung bebas
tidak terdapat gaya normal.
Karena
gaya normal juga merupakan besaran vector, maka arah gaya ini selalu tegak
lurus dengan bidang yang bersentuhan.
Contohnya ketika sebuah buku diletakkan di atas meja, maka buku
tersebut akan mengalami gay normal dari titik dasar buku menuju ke atas secara
tegak lurus.
3.
Gaya Gesek (f)
Gaya gesek adalah gaya yang dihasilkan oleh
dua permukaan benda yang saling bergesekan. Besarnya gaya gesek bergantung pada
kekasaran permukaan benda-benda yang bergesekan. Semakin kasar permukaan benda
maka gaya gesek yang dihasilkan akan semakin besar
Persamaan
gaya gesek adalah :
Dengan
:
μ
= koefisien gesek
N
= gaya normal
Contoh gaya gesek adalah pada saat kita
berjalan di atas lantai tanpa tergelincir karena adanya gaya gesek antara
telapak kaki dengan lantai.
4.Gaya Tegangan Tali
Gaya tegangan tali adalah gaya pada tali ketika tali tersebut dalam keadaan tegang.
Contoh gaya tegangan tali adalah ketika suatu benda diikat dengan tali kemudian
benda tersebut digantungkan di atas permukaan tanah. Maka pada benda tersebut
bekerja gaya tegangan tali yang arahnya ke atas.
Rumus :
Kondisi #1 (benda digantung dengan tali)
Ketika sebuah benda bermassa m dihubungkan tali kemudian digantung
maka pada benda tersebut bekerja dua gaya, yaitu gaya tegangan tali T dan gaya
berat w. Karena benda diam, maka berlaku Hukum I Newton sebagai berikut.
ΣFY = 0
T – w = 0
T = w
Sehingga rumus gaya tegangan tali pada kondisi ini adalah
T = mg
|
Kondisi #2 (benda dihubungkan tali pada katrol licin)
Jika sebuah benda bermassa m dihubungkan tali pada katrol licin
kemudian ditarik dengan gaya F, maka benda tersebut bekerja dua gaya yaitu gaya
tegangan tali T dan gaya berat w, jika F > w maka benda bergerak ke atas
sehingga berlaku Hukum II Newton sebagai berikut.
ΣFY = ma
T1 – w = ma
T1 = ma + w
T1 = ma + mg
Sehingga rumus gaya tegangan tali pada kondisi ini adalah
T1 = m(a+g)
|
Apabila kita tinjau gaya yang menarik tali (F), maka pada titik
tersebut juga bekerja gaya tegangan tali T2 yang arahnya ke atas. Jika
yang kita tinjau adalah katrol, maka pada katrol tersebut bekerja gaya tegangan
tali T1’ dan T2’ yang besarnya sama dengan T1 dan T2 karena pada katrol
yang licin (tidak ada gesekan) semua gaya tegangan tali besarnya adalah sama,
sehingga
T1’ = T2’ = T1 = T2
Kondisi #3 (dua benda dihubungkan tali dan ditarik)
Misalkan dua benda bermassa m1 dan m2 saling dihubungan
dengan tali pada bidang datar licin. Kemudian pada benda 2 ditarik dengan gaya
sebesar F, maka pada masing-masing benda bekerja gaya tegangan tali T1 dan T2. Jika kedua benda bergerak
ke kanan, maka pada masing-masing benda berlaku Hukum II Newton sebagai
berikut.
Benda 1
Resultan gaya pada sumbu Y
ΣFY = m1a
N1 – w1 = m1a (karena tidak ada gerak pada arah Y maka a = 0)
N1 – w1 = 0
N1 = w1
Resultan gaya pada sumbu X
ΣFX = m1a
T1 = m1a
Dengan demikian besar gaya tegangan tali pada benda 1 adalah
T1 = m1a
|
Benda 2
Resultan gaya pada sumbu Y
ΣFY = m2a
N2 – w2 = m2a (karena tidak ada gerak pada arah Y maka a = 0)
N2 – w2 = 0
N2 = w2
Resultan gaya pada sumbu X
ΣFX = m2a
F – T2 = m2a
T2 = F – m2a
Dengan demikian besar gaya tegangan tali pada benda 2 adalah
T2 = F – m2a
|
Karena pada benda 1 dan benda 2 dihubungkan dengan tali yang sama
maka
T1 = T2
Kondisi #4 (benda dihubungkan tali pada bidang miring licin)
Perhatikan kembali gambar tegangan tali di atas. Jika sebuah benda
bermassa m dihubungkan dengan tali kemudian diletakkan pada bidang miring licin
dengan sudut kemiringan α, maka pada benda tersebut bekerja gaya tegangan tali T dengan
arah seperti pada gambar. Karena benda tidak bergerak maka berlaku Hukum I
Newton sebagai berikut
Resultan gaya pada sumbu Y
ΣFY = 0
N – w cos α = 0
N = w cos α
N = mg cos α
Resultan gaya pada sumbu X
ΣFX = 0
T – w sin α = 0
T = w sin α
T = mg sin α
Dengan demikian besar gaya tegangan tali pada benda tersebut
adalah
T = mg sin α
|
5.Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar yang
arahnya selalu menuju pusat lingkaran. Gaya sentripetal ini berfungsi untuk
mengubah arah gerak benda supaya tetap bergerak melingkar. Contohnya pada
mainan bandul yang diputar secara vertikal maupun horizontal akan mengalami
gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran.
Contoh gaya sentripetal yang lainnya:
∎ Gerak
bulan dan satelit buatan yang mengelilingi bumi
∎ Gerak
planet mengelilingi matahari
∎ Gesekan
antara ban kendaraan dengan jalan saat berbelok di tikungan melengkung
∎ Gerak
benda yang diputar baik vertikal maupun horizontal dengan menggunakan seutas
tali
∎ Gerak Roller
Coaster saat melewati lintasan melingkar
Rumus nya :
ΣFs
|
=
|
mas
|
………. Pers. (1)
|
Karena as =
v2/R = ω2R, maka persamaan (1) dapat
kita tulis sebagai berikut.
ΣFs
|
=
|
m
|
v2
|
………. Pers. (2)
|
R
|
Atau bisa juga dapat kita
tulis sebagai berikut.
ΣFs
|
=
|
mω2R
|
………. Pers. (3)
|
Keterangan:
|
||
Fs
|
=
|
Gaya sentripetal atau
komponen gaya dalam arah radial (N)
|
m
|
=
|
Massa benda (kg)
|
as
|
=
|
Percepatan sentripetal
(m/s2)
|
v
|
=
|
Kecepatan linear (m/s)
|
ω
|
=
|
Kecepatan sudut (rad/s)
|
R
|
=
|
Jari-jari lintasan (m)
|
6.Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal adalah lawan dari gaya sentripetal. Gaya
sentripetal merupakan efek semu yang timbul ketika sebuah benda melakukan gerak
melingkar. Arah gerak sentrifugal ini adalah menjauhi pusat putaran. Sebagai
contohnya adalah ketika sebuah bandul diputar kemudian tali bandul putus maka
bandul tersebut akan bergerak menjauhi pusat putaran.
Contoh gaya sentrifugal yang lainnya:
Contoh gaya sentrifugal yang lainnya:
∎ Lumpur
yang terpental dari ban kendaraan yang bergerak
∎ Peristiwa
yang kita rasakan saat menaiki komedi putar atau permainan ontang-anting
∎ Pembalap
Motogp yang tergelincir saat menikung
∎ Saat
berada di mobil yang menikung ke kiri, kita merasa terdorong ke kanan
Tabel Perbandingan Gaya Sentripetal dengan Gaya Sentrifugal
No
|
Karakteristik
|
Sentripetal
|
Sentrifugal
|
1
|
Nyata atau fiktif
|
Gaya sentripetal adalah
gaya nyata yang merupakan hasil interaksi fisik
|
Gaya sentrifugal adalah
gaya fiktif yang nampak ada saat benda berputar dilihat dari kerangka acuan
yang juga berputar bersamaan dengan objeknya
|
2
|
Arah
|
Gaya sentripetal bekerja
menuju pusat lingkaran
|
Gaya sentrifugal seolah
bekerja menjauhi pusat lingkaran
|
4
|
Pengaruh terhadap gerak
benda
|
Menyebabkan benda
bergerak melingkar
|
Menyebabkan benda
terpental dari gerakan melingkar
|
5
|
Pengamatan melalui
kerangka inersial
|
Dapat diamati
|
Tidak dapat diamati
|
6
|
Pengamatan melalui
kerangka non-inersial
|
Tidak dapat diamati
|
Dapat diamati
|
7
|
Rumus
|
Fsp = masp = mv2/R
|
Fsf = mv2/R
|
7.Gaya Otot
Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh manusia tau hewan
misalnya pada saat sedang menarik, mendorong, mengangkat ataupun menahan suatu
benda.
8.Gaya Pegas
Gaya pegas adalah gaya yang dihasilkan oleh benda-benda yang
memilki sifat lentur atau elastis. Benda-benda yang memiliki gaya pegas
contohnya adalah karet dan per pada kendaraan.
9.Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya yang berasal dari gaya tarik bumi.
Besarnya gaya gravitasi yang dialami oleh benda bergantung pada massa benda
tersebut. Semakin besar massanya, maka gaya tarik gravitasinyapun semakin
besar. Contohnya adalah buah kelapa yang jatuh dari pohonnya.
10.Gaya Magnet
Gaya magnet adalah tarikan atau dorongan yang dihasilkan oleh
benda yang bersifat magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet adalah
benda-benda yang terbuat dari logam, yaitu besi, nikel dan kobalt. Benda-benda
yang dapat ditarik megnet ini disebut sebagai benda magnetis. Contohnya adalah
Jarum tertarik oleh magnet.
11.Gaya Apung
Gaya apung adalah gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida (zat
cair) yang melawan gaya berat dari suatu benda yang direndam. Sebagai contoh,
kapa layar dapat mengapung di permukaan laut karena pengaruh gaya apung. Gaya
apung ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli matematika yunani
bernama Archimedes.
12.Gaya Listrik
Gaya listrik adalah gaya yang dihasilkan oleh arus listrik. Contoh
gaya yang terjadi pada alat-alat elektronik seperti kipas angin, setrika dan
sebagainya.
13.Gaya Coulomb
gaya coulomb adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua buah muatan
yang saling berdekatan. Misalkan dua partikel bermuatan positif dan negatig
berdekatan dengan jarak tertentu.
14.Gaya Lorentz
Gaya lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang
bergerak atau gaya yang ditimbulkan oleh arus listrik yang berada dalam suatu
medan magnet.
15.Gaya Mesin
Gaya mesin adalah gaya yang dihasilkan oleh mesin, sebagai contoh
gaya mesin adalah mobil yang sedang melaju, kereta api yang sedang bergerak,
pesawat yang sedang terbang dan sebagainya.
Penerapan
Hukum Newton Tentang Gerak
1. Benda
yang diletakkan pada bidang datar yang ditarik dengan sebuah gaya.
Keterangan:
F
= gaya tarik (N)
fg
= gaya gesekan (N)
m
= massa benda (kg)
a
= percepatan (m/s2)
2. Dua
Benda yang diletakkan pada bidang datar yang ditarik dengan sebuah gaya.
Keterangan:
F
= gaya tarik (N)
fg1
= gaya gesekan benda 1 (N)
fg2
= gaya gesekan benda 2 (N)
m1
= massa benda 1 (kg)
m2
= massa benda 2 (kg)
a
= percepatan (m/s2)
3. Dua
Benda yang salah satunya menggantung.
Keterangan:
w2
= berat benda 2 (N).
fg
= gaya gesekan benda 1 (N).
m1
= massa benda 1 (kg).
m2
= massa benda 2 (kg).
a
= percepatan (m/s2).
4. Dua
benda yang dihubungkan dengan katrol
Keterangan:
w2
= berat benda 2 (N)
w1
= berat benda 1 (N)
m1
= massa benda 1 (kg)
m2
= massa benda 2 (kg)
a
= percepatan (m/s2)
5. Benda
yang diletakkan pada bidang miring.
Keterangan:
w
= berat benda (N).
θ
= sudut kemiringan bidang.
fg
= gaya gesekan (N).
m
= massa benda (kg).
a
= percepatan benda (m/s2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar